Dalam hadits lain Rasulullah saw menjelaskan, di antara cara menjaga lisan adalah dengan cara berkata baik, atau diam. Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik, atau diam,” (Muttafaqun ‘alaih).
.
Siapa menjamin mampu menjaga lisan dan kemaluannya, Rasulullah saw menjamin surga baginya
.
Dalam rangka mendorong umatnya agar mampu menjaga lisan dengan baik sehingga karenanya ia akan memasuki surga, Rasulullah saw bersabda, “Dari Sahl bin Sa’d, dari Rasulullah saw, beliau bersabda: ‘Siapa yang mau menjamin untukku bahwa ia akan menjaga organ antara dua rahang dan dua kakinya, maka aku jamin surga baginya’,” (HR Bukhari [6474]).
.
Akibat satu kata, bisa surga atau neraka
.
Kita harus senantiasa menjaga lisan. Sebab, satu kata yang meluncur darinya, bisa membawa ke surga atau neraka. Tercatat dalam hadits, “Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, ‘Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kata yang membuat Allah swt ridha kepadanya, sang hamba sendiri sama sekali tidak memperhitungkannya, namun dengan satu kata itu, Allah swt naikkan derajatnya beberapa derajat, dan sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kata yang membuat Allah swt murka, sang hamba sendiri tidak memperhitungkannya, namun gara-gara satu kata tersebut, sang hamba terperosok ke dalam neraka Jahannam’,” (Muttafaqun ‘alaih, lihat Bukhari [6477, 6478] dan Muslim [2988]).
.
Hati-hati, semua kosakata diawasi dan dicatat malaikat
.
Lisan harus dikontrol dengan baik. Sebab, semua yang keluar darinya, selalu ada pengawas yang mencatat. Allah swt berfirman, “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS Qaaf [50]: 18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar